Jumat, 11 Juni 2010

KAU

saat kau temukan satu titik kecil itu terluka di suatu jalan..
sulit tuk mngembalikan bahkan menyembuhkannya..
pasrah tak kan pernah jadi pilihan,,
berusha mencoba hanya menimbulkan penyesalan belaka...
berpikir sjenak hanya kan sia-sia..
berpikir terlalu lama pun hanya menimbulkan luka baru..
saat sulit kembali terlahir maka putus asa kan menghampiri..
namun dunia kan terus berjalan sesuai kenginanya..
duia belum beakhir..
tetap berjalan adalah solusi..
entah kemana dan apapun....tetaplah berjalan...
walaupun tertatih bertetes darah dan nanah..
hingga suatu saat kan terlintas jalan yang kan kau inginkan..
dan saat itulah kau temukan titik kecil yang lebih bermakna...
titik kecil yang lebih indah..
titik kecil yang sempurna..
dan tertawalah...
menangislah...
lakukan yang kau inginkan bagai waktu yang tak kenal ampun...
menerjang siapa dimana kapan saja..
duduklah sejenak..
lihat kembali titik itu...
lihat sekelilig mu...
semua teheran padamu..
semua terdiam padamu...
dan terbersit hinaan yang tak kau inginkan...
apa yang terjadi kini??
apa yang harus kau lakukan lagi??
berteriaklah kau benci ini...
sekerasnya....sekencangnya...dan lebih kencang lagi...
dan semua tertawa...
mereka semua tertawa..
kau lemparkan titik tadi... kau buang titik kecil itu...
mereka menyemangatimu....
semua tersenyum padamu..
dan tertawalah kau bersamanya...
bersama mereka...
dan berdirilah...
lihat titik yang kau buang...
tak tampak bahkan hilang..
dan kau tersenyum bangga dengan itu..
lihat belakangmu...
nan jauh disana....
mereka melempari mu...
mereka menangisi mu...
dan mereka kecewa....
bahkan teramat kecewa hingga tak sanggup kau lihat itu...
dan apa yang tejadi kini??
apa yang kau harus lakukan lagi??
itulah kau....
kau bukan aku...
aku adalah aku...
aku bukan mereka...
menangislah karna tlah menjadi kau..

by: an.hafid
Read More..

Persahabatan

Dan seorang remaja berkata, Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.

Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, kau tiada takut membisikkan kata “Tidak” di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata “Ya”.
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya; kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan, segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, bukanlah cinta , tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Kerana dalam titisan kecil embun pagi, hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

~ Khalil Gibran
Read More..

CINTA

AKU bicara perihal Cinta ????…

Apabila cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan menyalibmu.

Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian pula dia ada untuk pemanakasanmu.

Sebagaimana dia mendaki kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya sendiri.

Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api sucinya.

Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus Tuhan.

Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi sekeping hati Kehidupan.

Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.

Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.

Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;

Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;

Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.
Read More..

waktu

cipt: khalil gibran

Dan jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.

Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin membuat sebatang sungai, diatas bantarannya kau akan duduk dan menyaksikan alirannya.

Namun keabadian di dalam dirimu adalah kesadaran akan kehidupan nan abadi,
Dan mengetahui bahwa kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok hari adalah harapan.


Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa, senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Setiap di antara kalian yang tidak merasa bahwa daya mencintainya tiada batasnya?
Dan siapa pula yang tidak merasa bahwa cinta sejati, walau tiada batas, tercakup di dalam inti dirinya, dan tiada bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta, pun bukan dari tindakan kasih ke tindakan kasih yang lain?

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim, biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
Read More..

CINTA yang AGUNG

Puisi Cinta dari Khalil Gibran

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
Read More..

Minggu, 04 April 2010

KAMBOJA (Plumeria acuminata)

Tanaman termasuk familia Apocynaceae.Tumbuhan ini banyak tumbuh di pekuburan,
juga ada yang sengaja di tanam di halaman rumah. Pada umumnya tumbuhan ini hidup
subur di dataran rendah sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Untuk pengembangbiakannya dengan jalan menyetek batangnya.
Nama lain : samboja, semboja, kamboja (Jawa), kamoja, samoja (Sunda).
Tanaman ini mengandung : fuvoplumierin, yang memperlihatkan daya mencegah
pertumbuhan bateri. Di samping itu juga mengandung minyak menguap antara lain:
geraniol, farnesol, sitronellol, fenetilalkohol dan linallol. Juga terdapat saponin, zat pahit
dan damar.
Kegunaan :
Patek (frambosia); belak (pecah-pecah pada telapak kaki: Kulit kayu ditumbuk
dan air perasannya dapat dipakai sebagai obat luar.
Merendam kaki yang bengkak: Kulit kayu direbus lebih kurang selama
setengah jam, setelah dingin airnya dapat dipergunakan untuk merendam.
Mempercepat pecahnya bisul: Daunnya dipanggang di atas api, lalu diolesi
dengan sedikit minyak kelapa kemudian ditaruh di atas bisul. Getah kamboja yang
dioleskan pada bisul, juga dapat mempercepat pecahnya bisul. (mrd)
SUMBER :
Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus
Agriwidya, 1999.
Read More..

Kamis, 01 April 2010

PENYAJIAN KARYA TULIS ILMIAH

Penyajian Karya Tulis Ilmiah berikut ini merupakan bentuk penyajian ideal yang
dalam praktiknya dapat disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan pertimbangan dan
keputusan dari Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit.
A. Penyajian Karya Tulis Ilmiah yang Dipublikasikan
Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan dalam bentuk buku atau artikel pada suatu
majalah ilmiah dapat berupa:
1. Hasil penelitian, pengkajian, survei, dan atau evaluasi di bidang pengawasan.
2. Tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pengawasan.
Sedangkan Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan atau disebarluaskan melalui media
massa lainnya termasuk melalui website adalah Karya Tulis Ilmiah populer di bidang
pengawasan.
Format/bentuk penyajian untuk Karya Tulis Ilmiah yang dipublikasikan diserahkan
sepenuhnya pada mekanisme editorial yang dilakukan oleh pihak penerbit ataupun
redaktur dari majalah/media massa, atau pengelola website tersebut.
B. Penyajian Karya Tulis Ilmiah yang Tidak Dipublikasikan
Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan, didokumentasikan dalam bentuk
buku atau makalah dan dapat berupa:
1. Tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pengawasan.
2. Terjemahan/saduran dalam bidang pengawasan.
Format penyajian untuk Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan diatur sebagai
berikut:
1. Cara Penulisan yang Baik dan Benar
Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang baik dan benar adalah sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
a. Penulisan Sub-bab dan Rincian Selanjutnya
Penulisan sub-bab harus menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata dan tidak
diakhiri dengan tanda titik. Sementara itu untuk penulisan rincian selanjutnya
(misalnya sub dari sub-bab) dapat menggunakan huruf kapital pada setiap awal kata
dan tidak diakhiri dengan tanda titik atau hanya menggunakan huruf kapital pada awal
kalimat dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh:
A. Ketentuan Penyusunan
Terdapat beberapa ketentuan mengenai suatu penyusunan laporan hasil
pengawasan, yaitu sebagai berikut:
1. Warna Tinta
atau
1. Warna tinta.
b. Isi Masing-masing Butir Perincian Lebih Lanjut
Penulisan butir rincian lebih lanjut dari sub-bab atau sub dari sub-bab diakhiri dengan
tanda titik apabila perincian tersebut menggunakan kata yang diawali dengan huruf
kapital (contoh 1), sedangkan apabila tidak diawali dengan huruf kapital maka
menggunakan tanda koma atau titik koma (contoh 2).
Contoh 1
A. Ketentuan Penyusunan
Terdapat beberapa ketentuan mengenai suatu penyusunan laporan hasil
pengawasan, yaitu sebagai berikut:
1. Warna Tinta
Untuk penggunaan warna tinta diatur sebagai berikut:
a. Pengendali Mutu menggunakan tinta warna hitam.
b. Pengendali Teknis menggunakan tinta warna hijau.
c. Ketua Tim dan Anggota Tim menggunakan tinta warna biru.
Contoh 2
A. Ketentuan Penyusunan
Terdapat beberapa ketentuan mengenai suatu penyusunan laporan hasil
pengawasan, yaitu sebagai berikut:
1. Warna Tinta
Untuk penggunaan warna tinta diatur sebagai berikut:
a. pengendali mutu menggunakan tinta warna hitam;
b. pengendali teknis menggunakan tinta warna hijau;
c. ketua tim dan anggota tim menggunakan tinta warna biru.
2. Penomoran Bagian-Bagian Isi
Penomoran dilakukan berdasarkan ketentuan umum yang lazim sesuai dengan
urutan turunan penjelasan. Untuk bab digunakan angka romawi (I, II, dan seterusnya),
sedangkan untuk bagian-bagian dari bab (sub-bab dan rincian selanjutnya) digunakan
kerangka penomoran dengan urutan sebagaimana berikut:
A.
1.
2.
a.
b.
(1)
(2)
(a)
(b)
B.
1.
2. dst
Angka romawi menunjukkan bagian utama atau dalam hal ini adalah bab. Huruf
kapital menunjukkan sub-bab, dan seterusnya untuk perincian berikutnya. Perlu
diperhatikan disini adalah kesesuaian judul (sub-judul) yang berkaitan. Maksudnya jika
judul untuk sub-bab (yang menggunakan huruf kapital misal A) menggunakan kata benda
maka semua sub-bab yang lainnya (B, C, dan seterusnya) harus juga menggunakan kata
benda. Demikian pula untuk pembagian atau rincian yang lain.
3. Alinea (Paragraf)
a. Kesatuan (unity)
Setiap paragraf atau alinea hanya mengandung satu gagasan utama. Salah satu cara
yang sangat baik untuk menghindari bercampurnya beberapa gagasan utama dalam
satu alinea ketika mengembangkan suatu alinea adalah penggunaan kalimat inti atau
kalimat kunci (topic sentence).
b. Pengembangan (expansion)
Suatu alinea sebaiknya tidak hanya terdiri dari satu kalimat (gagasan utama saja).
Suatu alinea yang utuh biasanya meliputi gagasan utama (kalimat inti) dan
pengembangannya.
Ada banyak peluang untuk mengembangkan gagasan utama. Merinci atau
menjelaskan unsur-unsur gagasan utama merupakan salah satu peluang tersebut.
Contoh lainnya, jika tekanan akan diberikan pada hubungan sebab-akibat, maka
uraian dapat diarahkan untuk menjawab pertanyaan “mengapa”.
c. Koherensi
Suatu alinea yang baik akan memudahkan pemahaman dan mengikuti gagasan
utama dan dukungannya. Hal ini sangat ditentukan oleh kesatuan dan
pengembangan alinea tersebut. Selain itu, sistematika dan urutan dalam
penyampaian gagasan juga penting. Untuk itu, gunakanlah kata kunci dan kata atau
frasa penghubung yang sesuai (misalnya: karena itu, dengan demikian, dsb) sebagai
sarana untuk mengendalikan kejelasan dan konsistensi.
d. Kalimat efektif
Kesatuan, kejelasan, dan konsistensi hanya dapat dicapai dengan menyusun kalimat
efektif. Oleh sebab itu, perhatikan struktur kalimat (subyek, predikat, keterangan, dan
seterusnya) agar kalimat yang tersusun bukan kalimat yang rancu.
e. Penulisan
Mulai penulisan suatu alinea selalu menjorok ke dalam pada ketukan keenam. Jika
dalam suatu alinea terdapat kalimat yang penghabisannya tidak sampai penuh ke
marjin kanan, maka kalimat berikutnya (untuk alinea yang sama) harus menggunakan
ruang yang tersisa. Jadi tidak dimulai dari marjin kiri. Perlu diperhatikan bahwa dalam
penulisan harus rata kanan, kecuali ujung kalimat terakhir pada alinea yang
bersangkutan.
4. Penggunaan Catatan Kaki
Penggunaan data atau gagasan pihak lain yang belum dianggap umum (sebagai
milik publik) harus ditunjukkan sumbernya (referensi) dengan memberikan catatan kaki.
Perlu ditegaskan pula bahwa terdapat cara-cara lain yang bisa digunakan untuk
keperluan ini, tetapi untuk Karya Tulis Ilmiah yang ditetapkan adalah penggunaan catatan
kaki.
Ketentuan umum mengenai penggunaan catatan kaki adalah sebagai berikut:
a. Catatan kaki harus berada di halaman yang sama dengan nomor kutipan.
b. Pisahkan catatan kaki dengan teks.
c. Penomoran catatan kaki sama dengan kutipan, yakni menggunakan angka arab dan
ditulis setengah spasi di atas baris.
d. Jarak baris dalam suatu catatan kaki adalah satu spasi, dan jarak antar catatan kaki
adalah dua spasi.
e. Penulisan catatan kaki dimulai pada ketukan ke-6.
Catatan kaki yang pertama untuk suatu sumber/acuan harus mencakup semua
informasi yang diperlukan, yang antara lain meliputi:
a. Nama pengarang yang ditulis lengkap dengan urutan normal.
b. Judul karya tulis (buku atau artikel).
c. Tempat dan nama penerbit.
d. Edisi atau volume dan nomor penerbitan (jika ada).
e. Nomor halaman.
Penulisan catatan kaki acuan ini berbeda-beda tergantung pada jenis sumber
atau acuannya. Berikut ini dijelaskan penulisan catatan kaki sesuai dengan sumbernya.
a. Untuk penulisan catatan kaki pertama yang bersumber dari Buku Teks, berlaku
ketentuan-ketentuan berikut:
(1) Nama pengarang ditulis dengan urutan normal dan diikuti dengan koma
sebelum judul buku yang bersangkutan.
(2) Judul buku digarisbawahi (atau huruf miring)
(3) Setelah judul buku dan edisi (jika ada), tidak perlu koma, tetapi langsung kota
penerbit, nama penerbit, dan tahun penerbitan yang dituliskan di dalam tanda
kurung.
(4) Nomor halaman dituliskan setelah tanda kurung penutup dan didahului dengan
koma.
(5) Catatan kaki diakhiri tanda titik sebagai penutup.
(6) Kecuali nama (pengarang, kota, dan penerbitnya) dan judul buku, semua ditulis
dalam bahasa Indonesia.
Contoh:
1A. R. Tenner dan I.J. DeToro, Total Quality Management: Three
Steps to Continous Improvement (Reading, Mass.: Addison-Wesley
Publishing Company, Inc., 1992), hal. 34-35.
2Charles T. Horngren dan George Foster, Cost Accounting: A
Managerial Emphasis, edisi ke-7 (Englewood Cliffs, N.J.: Printice-Hall,
Inc., 1991), hal. 4.
3Barry E. Cashing, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi
Perusahaan, Penerjemah Ruchyat Kosasih, edisi ke-3 (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1992), hal. 12.
4Wahyudi Prakarsa, “Pengukuran Kinerja Perusahaan sebagai Alat
Peningkatan Efisiensi Operasi BUMN”, Strategi Pembiayaan dan Regrouping
BUMN: Upaya Menciptakan Sinergi dalam Rangka Peningkatan
Daya Saing BUMN, penyunting Toto Pranoto, Yuli Setiono, dan Ferdy
Nggao (Jakarta: Publikasi Lembaga Management FEUI, 1994), hal. 66.
b. Untuk penulisan catatan kaki pertama yang bersumber dari Majalah/Jurnal Ilmiah
Berkala, berlaku ketentuan-ketentuan berikut:
(1) Nama pengarang ditulis dengan urutan normal dan diikuti dengan koma.
(2) Judul artikel ditulis lengkap dalam tanda petik diikuti dengan koma sebelum
tanda kutip penutup.
(3) Nama majalah/jurnal, digarisbawahi, diikuti dengan koma.
(4) Nomor volume (tanpa singkatan Vol.), dengan angka arab, diikuti dengan koma
kecuali unsur berikutnya ditulis dalam tanda kurung. Nomor volume harus
ditiadakan jika setiap terbitan majalah/jurnal tersebut diberi halaman baru.
Sebagai gantinya adalah tanggal yang diikuti dengan koma dan tidak dituliskan
dalam tanda kurung.
(5) Nomor penerbitan atau nama penerbitan perlu diberikan hanya jika penomoran
halaman pada terbitan tersebut adalah tersendiri dan bulan penerbitan tidak
diberikan.
(6) Bulan (jika diperlukan) dan tahun, ditulis dalam tanda kurung, diikuti dengan
koma. Jika diketahui secara pasti bahwa semua edisi/terbitan suatu
majalah/jurnal jatuh dalam suatu tahun kalender, gunakan hanya tahun. Tahun
tersebut harus selalu didahului dengan bulan atau musim jika penomoran
halaman majalah/jurnal tersebut tersendiri untuk setiap edisi.
(7) Nomor halaman (dengan angka arab) diikuti dengan titik, kecuali ada tambahan
informasi. Gunakan singkat “hal.” Hanya jika nomor volume tidak dimasukkan
dalam acuan.
Contoh:
9H. Thomas Johnson, “Activity-Based Information: A Blueprint for
Worldclass Management Accounting”, Management Accounting (Juni
1988), hal. 30.
10J. Crespi dan J. Harris, “Joint Cost Allocation Under the Natural
Gas Act: An Historical Review”, Journal of Extractive Industries, (Summer
1983), hal. 1333-1342.
11Benjamin DeMott, “Saul Bellow and the Dogmas of Possibility”,
Saturday Review, 7 Feb. 1970, hal. 1333-1342.
12Robert S. Duboff, “Marketing to Maximize Profitability,” Journal of
Business Strategy, 13, No. 6 (1992), 10-13.
c. Untuk penulisan catatan kaki yang bersumber dari Dokumen-dokumen Publik, cara
penulisan catatan kaki untuk sumber-sumber ini tidak dapat dibakukan. Hal yang
perlu diperhatikan adalah kecukupan informasi yang diperlukan agar pembaca dapat
dengan mudah mengetahui acuan yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan
dokumen publik adalah dokumen yang diterbitkan oleh lembaga pemerintahan atau
non-pemerintahan, seperti organisasi profesi, untuk kepentingan masyarakat umum.
Contoh:
15Financial Accounting Standards Board (FASB), Statement of
Financial Accounting Standards No. 12, “Accounting for Certain
Marketabel Securities” (Stamford: FASB, 1975) par. 8.
16Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
Keputusan Kepala BPKP No. KEP-13.00.00-125/K/1997, “Pelaksanaan
JFA dan Angka Kreditnya di Lingkungan APFP” (Jakarta: BPKP, 5 Maret
1997), Angka II-A.
d. Untuk penulisan catatan kaki untuk acuan-acuan (referensi) berikutnya dapat
dituliskan dengan ringkas, tetapi jelas. Untuk keseragaman, catatan kaki seperti ini
dituliskan dengan menggunakan singkatan-singkatan Latin ibid. atau op. cit.
(1) Ibid.
“Ibid.” adalah singkatan dari “ibidem” (di tempat yang sama). Singkatan ini dapat
digunakan jika catatan kaki berikutnya sama dengan sebelumnya, tanpa
diselingi oleh catatan kaki untuk sumber lain.
(a) Jika halaman yang dikutip sama persis, maka catatan kaki berikutnya
cukup ditulis “Ibid.”
Contoh:
15Charles T. Horngren dan George Foster, Cost Accounting:
A Managerial Emphasis, edisi ke-7 (Englewood Cliffs, N.J.:
Printice-Hall, Inc., 1991), hal. 4.
16Ibid.
(b) Jika halaman yang dikutip berbeda, maka halaman yang bersangkutan
harus diberikan.
Contoh:
15Charles T. Horngren dan George Foster, Cost Accounting:
A Managerial Emphasis, edisi ke-7 (Englewood Cliffs, N.J.:
Printice-Hall, Inc., 1991), hal. 4.
16Ibid., hal. 10.
(2) Op. cit.
“Op. cit.” adalah singkatan dari “opere citato”, yang artinya “dalam karya yang
dikutip”. Singkatan ini digunakan untuk menuliskan catatan kaki dari acuan yang
sama dengan sebelumnya tetapi sudah diselingi oleh acuan lain.
Contoh:
15Charles T. Horngren dan George Foster, Cost Accounting:
A Managerial Emphasis, edisi ke-7 (Englewood Cliffs, N.J.:
Printice-Hall, Inc., 1991), hal. 4.
16Benjamin DeMott, “Saul Bellow and the Dogmas of
Possibility”, Saturday Review, 7 Feb. 1970, hal. 1333-1342.
17Charles T. Horngren dan George Foster, op. cit., hal. 10.
Jika sebelumnya lebih dari satu judul buku oleh penulis yang sama telah dikutip,
maka catatan kaki berikutnya harus menyertakan pula judul buku/karangan
sesingkat mungkin setelah nama penulis.
Contoh:
15Charles T. Horngren dan George Foster, Cost Accounting:
A Managerial Emphasis, edisi ke-7 (Englewood Cliffs, N.J.:
Printice-Hall, Inc., 1991), hal. 4.
16Charles T. Horngren dan George Foster, Management
Accounting, edisi ke-5 (Englewood Cliffs, N.J.: Printice-Hall, Inc.,
1993), hal. 269.
5. Marjin (Batas Tepi Teks), Spasi (Jarak baris), dan Ukuran kertas
Untuk Karya Tulis Ilmiah yang didokumentasikan dalam bentuk makalah, marjin
yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
a. marjin kiri = 1,5 inci
b. marjin kanan = 1 inci
c. marjin atas = 1,5 inci
d. marjin bawah = 1,5 inci
Spasi dalam teks makalah adalah dua spasi, sedangkan untuk kutipan langsung
yang lebih dari empat baris, catatan kaki dan daftar pustaka, jarak baris adalah satu spasi
(jarak antar catatan kaki atau unsur dalam daftar pustaka adalah dua spasi). Ukuran
kertas yang diperkenankan untuk penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah kertas putih kuarto
(Q4 / 8,5 inci x 11 inci) dengan berat 60 – 80 gram.
6. Penomoran Halaman
Nomor halaman menggunakan angka arab (1, 2, dst) dan diberikan secara
berurutan dari Bab I hingga daftar pustaka. Untuk nomor halaman pada Bagian
Pendahuluan (kecuali halaman judul) digunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst).
7. Penggunaan Kutipan
Pada dasarnya terdapat dua cara untuk mengutip suatu sumber, yaitu secara
langsung (asli) dan secara tidak langsung (menyadur). Kutipan langsung adalah kutipan
yang mengambil secara persis kata demi kata dari sumbernya. Sedangkan kutipan
secara tidak langsung adalah kutipan yang sudah diubah dengan kata-kata sendiri.
Kedua jenis kutipan tersebut diperkenankan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan kutipan, yaitu:
a. Kutipan haruslah relevan dengan masalah yang sedang dibahas dan hendaknya tidak
terlampau panjang.
b. Jika penyaduran (kutipan tidak langsung) mengakibatkan perubahan arti dan
kesalapahaman, maka kutipan langsung merupakan pilihan terbaik.
Berikut adalah ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penulisan kutipan:
a. Kutipan langsung (asli), kurang dari empat baris.
Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditulis sebagai bagian dari kalimat
dengan memberikan tanda kutip pembuka dan penutup. Perhatikan bahwa tanda
kutip penutup diberikan setelah titik penutup kalimat. Permulaan kutipan
menggunakan huruf capital.
Contoh:
Sementara itu, Horgren dan Sundem mendefinisikan sistem akuntansi
sebagai berikut: “An accounting system is a formal means of gathering and
communicating data to aid and coordinate collective decisions in light of
the overall goals or objectives of an organization”.2
Jika kutipan tersebut merupakan bagian dari tata bahasa, kutipan tersebut tidak
dimulai dengan huruf capital.
Contoh:
Sementara itu, Horgren dan Sundem mendefinisikan sistem akuntansi
adalah “an accounting system is a formal means of gathering and
communicating data to aid and coordinate collective decisions in light of
the overall goals or objectives of an organization”.2
b. Kutipan langsung (asli), lebih dari empat baris.
Kutipan langsung yang terdiri dari lima baris atau lebih ditulis sebagai berikut:
(1) tersendiri, tidak masuk ke dalam kalimat;
(2) menjorok kedalam setelah lima ketukan, dan jika awal kutipan tersebut adalah
awal suatu alinea, maka baris pertama kutipan dimulai pada ketukan ke-11; dan
(3) dengan jarak baris satu spasi.
Contoh:
Mengenai peranan computer dalam system informasi manajemen,
Davis dan Olson mengemukakan sebagai berikut:
Conseptually, a management information system can exist without
computers, but it is the power of the computers which make MIS feasible.
The questions is not whether computers should be used in management
information systems, but the extent to which information use should be
computerized.12
Dalam hubungan ini, Horngren dan Foster menegaskan bahwa:
Accounting systems should serve multiple decision process, and
there are different measures of cost for different purposes. The most
economically feasible approach to designing a management accounting
system is to assume some common wants for a variety of decisions and
choose cost objects for routine data accumulation in light of these wants. 12
c. Elips.
Elips adalah kutipan langsung yang tidak perlu lengkap, karena terdapat beberapa
bagian yang tidak relevan dan tidak berpengaruh jika dihilangkan.
Selain ketentuan-ketentuan umum di muka (spasi, tanda kutip, dll), ketentuan
tambahan untuk kutipan semacam ini adalah sebagai berikut:
(1) Jika bagian yang dibuang adalah bagian depan/awal, maka mulailah kutipan
tersebut dengan tiga titik. Demikian juga jika yang dihilangkan adalah bagian
tengah, berikan tiga titik sebagai pengganti bagian tengah yang dihilangkan
tersebut.
Contoh:
Basalamah mendefinisikan blok sampling sebagai “… pemilihan beberapa
pos (item) secara berurutan. Begitu pos pertama … telah dipilih maka pospos
lainnya di dalam blok tersebut akan terpilih secara otomatis”.15
Dalam hubungannya dengan rancangan sistem akuntansi ini, Horngren
dan Foster menegaskan sebagai berikut:
… there are different measures of cost for different purposes. The most
economically feasible approach to designing a management accounting
system is to assume some common wants for a variety of decisions and
choose cost objects for routine data accumulation in light of these wants.15
(2) Jika bagian yang dibuang adalah bagian belakang atau bagian akhir, maka akhiri
kutipan tersebut dengan empat titik: tiga titik pertama menunjukkan bagian yang
dibuang dan satu titik sisanya menunjukkan tanda baca penutup.
Contoh:
Plankett dan Attner mengemukakan: “Production technology is important
because it directly influences organization structure. The structure must fit
the technology ….”19
d. Kutipan dengan saduran.
Untuk kutipan yang sudah diubah dengan menggunakan kata-kata sendiri tanda kutip
tidak perlu diberikan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bawa catatan kaki
tetap diberikan.
e. Penomoran
Untuk tujuan pemberian catatan kaki, setiap kutipan (baik kutipan langsung maupun
kutipan tidak langsung) harus diberi nomor secara berurutan, dengan menggunakan
angka arab. Angka ini ditempatkan di akhir kutipan dan ditulis setengah spasi di atas
baris terakhir kutipan. (Lihat juga uraian tentang catatan kaki).
8. Penggunaan Tabel dan Gambar
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah, terkadang harus mencantumkan tabel dan
gambar, baik yang dibuat sendiri maupun mengutip dari sumber lain. Tabel merupakan
susunan dari bahan-bahan yang mengandung angka-angka yang dibuat secara
sistematis, biasanya terdiri dari beberapa kolom. Sedangkan yang dimaksud dengan
gambar adalah bentuk-bentuk tertentu yang tidak dapat dikategorikan sebagai tabel,
misalnya cetak biru (blueprint atau bestek), bagan atau denah, lukisan, grafik, peta, dan
sejenisnya.
Aturan-aturan berikut ini berlaku apabila dalam Karya Tulis Ilmiah bermaksud
memasukkan tabel dan gambar.
a. Setiap tabel atau gambar harus berisi satu jenis informasi saja, dan hendaknya
dilakukan sesingkat dan sesederhana mungkin.
b. Tabel dan gambar diupayakan tidak terpotong oleh halaman.
c. Tempatkan tabel dan gambar sedekat mungkin dengan uraiannya di dalam teks,
tetapi tabel dan gambar tersebut tidak boleh mendahului uraiannya.
d. Uraian mengenai isi tabel hendaknya ringkas dan jelas, dan tabel hendaknya dibuat
sejelas mungkin. Sehingga pembaca dapat memahami uraian dalam teks tersebut
tanpa harus melihat tabelnya atau memahami tabel tanpa harus membaca uraiannya.
Hindari penulisan menempatkan angka atau perhitungan-perhitungan yang terlalu
banyak dalam teks.
e. Dalam teks, sebutkan atau tunjukkan tabel dan gambar tersebut dengan
menyebutkan angka, misalnya “Tabel 3.1”, “Tabel IV-1”, “Tabel 1”, “Gambar 1.1” atau
“Gambar 1-1”. Hindari penggunaan kata-kata yang membingungkan seperti “tabel di
atas” atau “bagan di bawah ini” dan sebagainya.
f. Nomor dan judul tabel atau gambar hendaknya diletakkan di bagian atas dari tabel
atau gambar tersebut bukan di bawahnya dan diletakkan ditengah-tengah kertas
(center). Jarak antara teks dengan tulisan tabel atau gambar adalah dua spasi,
sedangkan jarak antara tulisan tabel atau gambar dengan nama tabel atau gambar
tersebut adalah satu spasi.
g. Apabila digunakan gambar, maka harus dibuatkan legenda (legend) yang
menjelaskan mengenai maksud dari gambar tersebut.
h. Apabila tabel yang dibuat terdiri dari beberapa kolom dan salah satunya merupakan
perkalian atau pembagian dari kolom-kolom tertentu, maka dapat diberi nomor kolom
dengan menggunakan angka arab (1,2 dan seterusnya), sehingga tidak perlu
menuliskan “perkalian” atau “pembagian” melainkan cukup dituliskan “1 X 3” atau “5 :
2” dsb.
i. Apabila tabel dan gambar tersebut diambil dari tabel atau gambar orang lain, maka
pada bagian bawah dari tabel atau gambar tersebut dituliskan sumbernya
sebagaimana dalam menuliskan catatan kaki untuk pertama kali meskipun sumber
tersebut sebelumnya telah dikutip (tidak boleh menggunakan ibid. ataupun op cit).
j. Apabila penulis mengolah tabel atau gambar tersebut dari sumber lain, maka tetap
harus disebutkan sumbernya, tetapi didahului dengan kata “Diolah dari …” dan diikuti
dengan penulisan sumbernya, sebagaimana dalam menuliskan catatan kaki untuk
pertama kali.
9. Daftar Pustaka
Daftar pustaka meliputi sumber bahan-bahan yang dipakai dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah. Daftar ini memberikan kepada pembaca suatu indikasi terbatas
mengenai informasi, fakta, atau pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas.
Ketentuan-ketentuan pokok yang menyangkut penggunaan daftar pustaka adalah:
a. Daftar pustaka hanya meliputi acuan yang benar-benar dipakai dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah, yaitu yang dikutip dalam catatan kaki.
b. Sumber-sumber yang benar berkaitan boleh dimasukkan, tetapi yang tidak
mempunyai nilai dalam penyusunan dapat tidak dimasukkan walaupun sumbersumber
tersebut diteliti atau dibaca.
Pada dasarnya informasi yang dimasukkan dalam daftar pustaka adalah serupa
dengan catatan kaki. Perbedaannya hanya terletak pada urutan dan tanda baca. Bentuk
penyajian daftar pustaka adalah sebagai berikut:
a. Disusun secara berurutan menurut abjad dari nama belakang penulis.
b. Baris pertama ditulis dari marjin kiri, sedang baris-baris berikutnya dituliskan menjorok
pada ketukan keenam.
c. Jarak baris untuk setiap entri atau acuan adalah satu spasi, sedangkan jarak antaracuan
adalah dua spasi.
Pengaturan penyajian daftar pustaka untuk buku-buku teks adalah sebagai
berikut:
a. Nama pengarang: nama belakang diikuti dengan nama depan dan tengah yang
diakhiri dengan titik. Jika pengarang lebih dari satu, hanya nama pengarang pertama
yang disusun sesuai dengan ketentuan tersebut.
b. Tuliskan nama pengarang selengkap mungkin, hindari penyingkatan kecuali sumber
yang bersangkutan menggunakan nama singkatan.
c. Jika dalam daftar pustaka terdapat lebih dari satu sumber dari pengarang yang sama,
jangan ulangi penulisan nama pengarang yang bersangkutan, tetapi digunakan garis
sepanjang 12 ketukan dari marjin kiri yang diikuti dengan titik.
d. Gunakan garis bawah untuk judul buku atau tanda kutip untuk bagian buku yang
diambil sebagaimana dalam penulisan catatan kaki. Akhiri judul buku dengan titik.
e. Nama penyunting atau penerjemah ditulis dengan “Peny.” Atau “Penerj.” Dapat pula
ditulis lengkap.
f. Tuliskan nomor edisi, kecuali edisi pertama, dengan menggunakan huruf arab (misal
edisi ke-2) tanpa diikuti oleh tanda baca apa pun.
g. Nama seri dituliskan tanpa tanda kutip dan tidak digarisbawahi, diikuti dengan koma,
diikuti dengan nomor seri yang bersangkutan dengan angka arab (misal Volume 3,
No. 3, atau hanya 3), dan diakhiri dengan titik.
h. Tempat, penerbit, dan tanggal penerbitan, diikuti dengan titik. Jika terdapat beberapa
tempat penerbitan, gunakan tempat pertama. Demikian pula, jika ada beberapa
tanggal/tahun penerbitan, gunakan tanggal/tahun yang terakhir, kecuali studi yang
dilakukan secara khusus berhubungan dengan edisi yang sebelumnya.
i. Nomor halaman dituliskan dengan angka arab, didahului dengan koma dan diikuti
dengan titik.
Pengaturan penyajian daftar pustaka untuk majalah/jurnal berkala adalah serupa
dengan penulisan dalam catatan kaki, kecuali tiga hal berikut:
a. Nama pengarang ditulis dari marjin kiri, tanpa nomor, dan untuk baris kedua dan
seterusnya dituliskan menjorok lima ketukan. Nama dituliskan dengan urutan terbalik
yang diakhiri dengan titik.
b. Judul diakhiri dengan titik (bukan koma).
c. Nomor halaman diberikan untuk seluruh halaman yang memuat artikel yang
bersangkutan, bukan hanya nomor halaman yang dikutip.
Pengaturan penyajian daftar pustaka untuk dokumen publik dan sumber-sumber
lain adalah sebagaimana telah dikemukakan dalam pembahasan mengenai catatan kaki,
karena cokumen publik ini sangan bervariasi, maka bentuk penulisan dalam daftar
pustaka tidak bisa dibakukan. Hal terpenting adalah kecukupan informasi bagi pembaca.
Contoh:
Basalamah, Anies S. Audit Sampling: Teori dan Aplikasi. Jakarta: STANProdip
Press, 1994.
________. Metode Riset untuk Mahasiswa. Jakarta: STAN, 1995.
Cashing, Barry E. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan.
Edisi ke-3. Penerj. Ruchyat Kosasih. Jakarta: Penerbit Erlangga,
1992.
Crespi, J. dan J. Harris. “Joint Cost Allocation under the Natural Gas Act:
An Historical Review”. Journal of Extractive Industries (Summer
1983), hal 1333-1342.
DeMott, Benjamin. “Saul Bellow and the Dogmas of Possibility”. Saturday
Review, 7 Feb 1997, hal 201-203.
Duboff, Robert S. “Marketing to maximize profitability.” Journal of Business
Strategy, 13, No. 6 9Oktober 2002), 10-12.
FASB. Statement of Financial Accounting Standards No. 12. Stamford:
Financial Accounting Standards Board, 1975.
Horngren, Charles T. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Edisi ke-
7, Englewood Cliffs, N.J.: Printice-Hall, Inc., 1991.
Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
4. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia, 1994.
Johnson, H. Thomas. “Activity-Based Information: A Blueprint for Worldclass
Management Accounting”. Management Accounting (June
1998), hal. 34-44.
Read More..

PENULISAN KARYA TULIS MAHASISWA

A. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan hendaknya berisi rancangan yang teratur sebagai berikut :
1. Bagian Awal
a. Halaman Judul
1) Judul diketik dengan huruf besar, hendaknya ekspresif, sesuai dan tepat
dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang untuk
penafsiran ganda
2) Nama penulis dan nomor induk mahasiswa ditulis dengan jelas
3) Perguruan tinggi asal ditulis dengan jelas
b. Lembar Pengesahan
1) Lembar pengesahan memuat judul, nama penulis, dan nomor ind uk
2) Lembar pengesahan ditandatangani oleh Dosen Pembimbing, dan Wakil /
Pembantu Rektor / Ketua / Direktur Bidang Kemahasiswaan lengkap
dengan stempel perguruan tinggi.
4) Lembar pengesahan diberi tanggal sesuai dengan tanggal pengesahan.
c. Kata Pengantar dari penulis
d. Daftar isi dan daftar lain yang diperlukan seperti daftar gambar, daftar tabel,
dan daftar lampiran
e. Ringkasan karya tulis disusun sebanyak-banyaknya dua halaman yang
mencerminkan isi keseluruhan karya tulis, mulai dari latar belakang, tujuan,
landasan teori yang mendukung, metode penulisan, pembahasan, kesimpulan
dan rekomendasi.
2. Bagian Inti
a. Pendahuluan
Bagian Pendahuluan berisi hal-hal sebagai berikut :
1) Perumusan masalah yang mencakup latar belakang tentang alasan
mengangkat masalah tersebut menjadi karya tulis dan penjelasan tentang
makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk ditelaah;
2) Uraian singkat mengenai gagasan kreatif yang ingin disampaikan;
3) Mengandung pertanyaan yang akan dijawab melalui penulisan;
4) Tujuan dan manfaat yang ingin dicapai melalui penulisan.
b. Telaah Pustaka
Telaah Pustaka berisi :
1) Uraian yang menunjukkan landasan teori dan konsep-konsep yang relevan
dengan masalah yang dikaji,
2) Uraian mengenai pendapat yang berkaitan dengan masalah yang dikaji,
3) Uraian mengenai pemecahan masalah yang pernah dilakukan.
c. Metode Penulisan
Penulisan dilakukan mengikuti metode yang benar dengan menguraikan
secara cermat cara / prosedur pengumpulan data dan / atau informasi,
pengolahan data dan / atau informasi, analisis-sintesis, mengambil simpulan,
serta merumuskan saran atau rekomendasi.
d. Bagian Isi / Pembahasan
1) Analisis permasalahan didasarkan pada data dan / atau informasi serta
telaah pustaka untuk menghasilkan alternatif model pemecahan masalah
atau gagasan yang kreatif.
2) Simpulan harus konsisten dengan analisis permasalahan.
3) Saran disampaikan berupa kemungkinan atau prediksi transfer gagasan
dan adopsi teknologi.
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga pembaca dapat
dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan. Penulisan daftar
pustaka untuk buku dimulai dengan menulis nama pengarang, tahun
penerbitan, judul buku, tempat terbit, dan nama penerbit. Penulisan daftar
pustaka untuk jurnal dimulai dengan nama penulis, tahun, judul tulisan,
nama jurnal, volume dan nomor halaman. Penulisan daftar pustaka yang
diperoleh dari internet ditulis alamat website-nya.
b. Daftar Riwayat Hidup (biodata atau curriculum vitae) peserta minimal
mencakup nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, karya-karya ilmiah yang
pernah dibuat, penghargaan-penghargaan ilmiah yang pernah diraih.
c. Lampiran (jika diperlukan)
B. Persyaratan Penulisan
1. Naskah ditulis minimal 20 halaman dan maksimal 35 halaman. Jumlah halaman
yang tidak sesuai dengan ketentuan jumlah halaman tersebut dapat mengurangi
penilaian.
2. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan
yang disempurnakan, sederhana, jelas, satu kesatuan, mengutamakan istilah yang
mudah dimengerti, tidak menggunakan singkatan seperti tdk, tsb, yg, dgn, dll.,
sbb.
C. Pengetikan
1. Tata Letak
a. Karya tulis diketik 1.5 spasi pada kertas berukuran A4, (font 12, Times New
Roman style).
b. Batas pengetikan :
1) Samping kiri 4 cm
2) Samping kanan 3 cm
3) Batas atas dan bawah masing-masing 3 cm
4) Batas pengetikan 2 cm pada bagian bawah.
c. Jarak pengetikan, Bab, Sub-bab dan perinciannya
1) Jarak pengetikan antara Bab dan Sub-bab 3 spasi, Sub-bab dan kalimat di
bawahnya 2 spasi.
2) Judul Bab diketik di tengah-tengah dengan huruf besar dan dengan jarak 4
cm dari tepi atas dan tanpa digarisbawahi.
3) Judul Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri, huruf pertama setiap kata
ditulis dengan huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti
yang, dari, dan.
4) Judul anak Sub-bab ditulis mulai dari sebelah kiri dengan indensi 5 (lima)
pukulan yang diberi garis bawah. Huruf pertama setiap kata ditulis dengan
huruf besar (huruf kapital), kecuali kata-kata tugas, seperti yang, dari, dan.
5) Jika masih ada subjudul dalam tingkatan yang lebih rendah, ditulis seperti
pada butir (3) di atas, lalu diikuti oleh kalimat berikutnya.
2. Pengetikan Kalimat
Alinea baru diketik sebaris dengan baris di atasnya dengan jarak 2 spasi.
Pengetikan kutipan langsung yang lebih dari 3 baris diketik 1 spasi menjorok ke
dalam dan semuanya tanpa diberi tanda petik.
3. Penomoran Halaman
a. Bagian pendahuluuan yang meliputi halaman judul, nama / daftar anggota
kelompok, kata pengantar dan daftar isi memakai angka romawi kecil dan
diketik sebelah kanan bawah (I, ii dan seterusnya).
b. Bagian tubuh / pokok sampai dengan bagian penutup memakai angka arab dan
diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas (1,2,3 dan
seterusnya).
c. Nomor halaman pertama dari tiap Bab tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan.
Read More..

Jumat, 26 Maret 2010

5 trik yang dilakukam untuk melipat gandakan pelanggan RSS dalam 4 bulan

Artikel ini merupakan artikel blogger tamu (guest blogger) dari Herman Yudiono. Jika Anda ingin menjadi guest blogger di Blogguebo.com, silahkan menyimak ketentuannya disini.

Pelanggan RSS merupakan salah satu parameter kesuksesan blog. Semakin banyak pelanggan RSS sebuah blog, semakin sukses blog tersebut.

Mengapa?

Pertama, tidaklah mudah untuk meyakinkan pengunjung untuk berlangganan. Kedua, tidak mudah pula untuk meyakinkan pengunjung agar tetap berlangganan. Jadi, hanya blog berkualitaslah yang banyak memiliki pelanggan.

Berangkat dari pemahaman di atas, pelanggan RSS merupakan salah satu target saya sejak aktif ngeblog pertengahan tahun lalu. Sampai Oktober tahun lalu, pelanggan RSS saya adalah 65. Sebuah permulaan yang relatif bagus, namun saya ingin lebih dari jumlah tersebut. Oleh karena itu, saya melakukan beberapa trik untuk mencapainya. Alhamdulilah sampai bulan Februari ini (4 bulan kemudian) pelanggan RSS saya berlipat ganda menjadi 160.

Walapun jumlah tersebut relatif kecil, namun bagi saya cukup berarti dan disyukuri. Oleh karenanya, dalam artikel ini saya ingin berbagi 5 trik yang saya lakukan, yang mungkin saja bermanfaat bagi Anda.

1. Menulis Artikel Yang Unik dan Bermanfaat
Sering saya bertanya kepada diri sendiri, mengapa saya berlangganan RSS Blogguebo, Problogger, dan yang lainnya? Jawabannya adalah artikel mereka unik dan bermanfaat bagi saya. Dalam pemahaman saya, artikel unik adalah artikel yang pembahasannya mendalam berdasarkan penelaahan, asli (bukan copy paste artikel orang lain), dan membumi (bukan teori semata). Ketiga faktor ini jelas bermanfaat bagi saya yang notabene adalah pemula.

Berdasarkan hal di atas, saya berupaya membuat artikel yang unik dan bermanfaat bagi pengunjung. Untuk membuat artikel unik, tak jarang saya harus melakukan riset online , membaca beragam referensi, dan pengalaman sendiri.

Sebagai contoh, beberapa bulan lalu saya melakukan riset online kecil-kecilan mengenai blog blogging terbaik Indonsia yang saya ranking berdasarkan PR, Alexa, Technorati Rank, dan pelanggan RSS. Dari puluhan blog yang saya telaah, muncullah 5 blog terbaik di mana Blogguebo adalah salah satunya.

Bagaimana membuat artikel yang bermanfaat bagi pengujung? Trik yang saya lakukan adalah dengan melakukan poling dan membuat artikel dari pertanyaan pengunjung. Dari kedua hal sederhana tersebut, saya sangat terbantu membuat artikel yang ingin diketahui pembaca blog saya.

2. Menempatkan Form Berlangganan di Tempat Yang Mudah Dilihat
Saya menggunakan form berlanggan via feed dan email. Agar pengunjung melihatnya, saya menempatkan kedua form tersebut di sidebar paling atas dan di bawah artikel. Selain itu, saya juga memodifikasi kode HTML form berlangganan sehingga sedikit berbeda dengan form berlangganan pada umumnya.

3. Memberikan Insentif E-book Gratis
Saya memberikan insentif e-book gratis bagi yang berlangganan. Karena saya belum mampu membuat e-book sendiri, insentif ini berupa e-book orang lain yang memang diijinkan untuk disebarluaskan sehingga saya tidak melanggar hak cipta. Untuk membuat link download e-book ini muncul di akhir setiap artikel feed, saya menggunakan plugin RSS footer.

4. Menjadi Blogger Tamu
Menjadi blogger tamu merupakan salah satu cara saya untuk mempromosikan diri dan memperkenalkan diri kepada khalayak blogger. Bagi saya, menjadi blogger tamu jauh lebih efektif daripada blogwalking. Faktanya, semenjak menjadi blogger tamu di Blogguebo melalui artikel 6 ciri nama domain dan perayaan pencapaian blog, pelanggan RSS saya pelan tapi pasti bertambah.

Beberapa pengunjung blog saya menyatakan bahwa mereka kurang percaya diri untuk menjadi blogger tamu. Jika Anda dalam kondisi seperti ini juga, ada baiknya Anda membaca 10 Tips Jitu Menjadi Blogger Tamu. Tips-tips ini merupakan pengalaman saya menjadi blogger tamu di Blogguebo.

5. Mengedukasi dan Mengingatkan Pengunjung
Tidak semua pengunjung blog mengerti apa itu RSS dan bagaimana cara berlangganannya. Untuk mengatasinya, saya membuat halaman khusus mengenai definisi RSS dan cara berlangganannya. Tujuannya adalah untuk mengedukasi pengunjung yang belum mengetahuinya.

Fakta menarik lain adalah hampir 75 % pengunjung blog saya yang berlangganan melalui email tidak mengaktifkan link berlangganannya sehingga mereka tidak memperoleh artikel terbaru dan insentif yang ditawarkan. Oleh sebab itu, saya membuat artikel tentang pentingnya mengkatifkan link berlangganan via email. Semenjak itu, pelanggan RSS bertambah pula.

Itulah trik-trik yang saya lakukan untuk meningkatkan pelanggan RSS.

Bagaimana dengan Anda? Senang sekali jika Anda mau berbagi pengalaman melalui kolom komentar di blog ini.

-----------------
Herman Yudiono adalah blogger paruh waktu pemilik Blogodolar, blog yang membahas tips-tips ngeblog bagi pemula. Saat ini dia bekerja sebagai Chemist di salah satu perusahaan tambang nikel asing yang berlokasi di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Read More..

cara mendaftar google adsense

Siapa yang tidak kenal Google Adsense?

Program pay-per-click (PPC) milik raksasa perusahaan search engine, Google Inc. ini boleh dibilang telah menjadi istilah generik untuk menyebut serangkaian program bisnis online yang ada saat ini. Bicara bisnis online, rasanya belum sempurna jika belum menyinggung Google Adsense. Faktanya, hampir semua pelaku bisnis online, baik yang memanfaatkan format situs ataupun blog, memang mempergunakan Google Adsense sebagai salah satu pilihan monetisasi bisnis online mereka (meskipun saat ini telah bermunculan banyak program PPC baru yang tidak kalah bagusnya dengan Google Adsense).

Selain Google Adsense, sebenarnya masih ada (dan banyak) program-program monetisasi bisnis online berbasis PPC yang bisa Anda ikuti. Silahkan membaca ulasan tentang Program Paid to Advertise disini.

Seri keempat tutorial kali ini akan menampilkan panduan langkah demi langkah cara mendaftar program Google Adsense.

Jika Anda belum membaca seri tutorial sebelumnya, silahkan klik disini.

(4) Tutorial: Panduan Mendaftar Google Adsense

Langkah 1: Klik disini atau buka window baru menuju ke halaman program Google Adsense.

Langkah 2: Klik tombol "Sign Up Now" berwarna biru di halaman Google Adsense.

Langkah 3: Setelah masuk ke halaman "Welcome to Adsense", isikan data seperti dibawah ini.

Langkah 4: "Website URL": Ketik alamat blog Anda (misal http://namaku.blogspot.com). Anda bisa menggunakan baik domain gratis ataupun domain berbayar untuk mendaftar Google Adsense. Sebelum mendaftar, pastikan konten blog Anda berbahasa Inggris dengan jumlah posting yang cukup (5 hingga 10 posting).

Langkah 5: "Website Language": Pilih English - English.

Langkah 6: "I will not place ads on sites that include incentives to click on ads": Klik box disebelahnya.

Langkah 7: "I will not place ads on sites that include pornographic content": Klik box disebelahnya.

Langkah 8: "Account Type": Pilih Individual.

Langkah 9: "Country or Territory": Pilih Indonesia.

Langkah 10: "Payee Name": Ketik nama lengkap Anda sesuai KTP dan nama pada akun bank Anda.

Langkah 11: "Street Address": Ketik alamat dimana Anda tinggal sesuai KTP. Alamat ini nanti akan dipergunakan sebagai alamat pengiriman komisi Anda, jadi pastikan jangan sampai salah.

Langkah 12: "City/Town": Ketik nama kota dimana Anda tinggal.

Langkah 13: "Postal Code": Ketik nomor kode pos alamat Anda.

Langkah 14: "I agree that I can receive checks made out to the payee name I have listed above": Klik box disebelahnya.

Langkah 15: "Phone": Ketik nomor telepon Anda.

Langkah 16: "Email Preference": Klik box disebelahnya.

Langkah 17: "I agree that I will not click on the Google ads I'm serving through AdSense": Klik box disebelahnya.

Langkah 18: "I certify that I have read the AdSense Program Policies": Klik box disebelahnya. Pastikan Anda benar-benar telah membaca Adsense Program Policies dan Adsense Terms and Conditions.

Langkah 19: "I do not already have an approved AdSense account": Klik box disebelahnya.

Langkah 20: Klik tombol "Submit information".

Langkah 21: Setelah masuk halaman konfirmasi data Anda, ikuti langkah dibawah ini.

Langkah 22: "Which best describes you": Klik lingkaran pertama jika Anda telah memiliki akun email Gmail atau klik lingkaran kedua jika Anda belum memiliki akun Gmail. Saran saya, sebelum mendaftar sebaiknya Anda membuat akun Gmail terlebih dahulu. Silahkan klik disini untuk membuat akun email dari Gmail.

Langkah 23: "Would you like to use your existing Google Account for AdSense?": Jika Anda telah memiliki akun Gmail, klik lingkaran yang pertama.

Langkah 24: Isikan data alamat email Gmail Anda.

Langkah 25: Klik tombol "Continue".

Aplikasi pendaftaran Anda sudah terkirim. Selanjutnya tim Google Adsense akan mereview blog Anda dan akan menyampaikan email pemberitahuan diterima atau tidaknya pendaftaran Anda kurang lebih 1 hingga 2 hari setelah waktu Anda mendaftar.

Selamat mencoba! Semoga bermanfaat.
Read More..

Rabu, 24 Maret 2010

Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 1

Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula
Komunitas Blogger Kediri
http://www.kotatahu.org
I. Pendahuluan
Blog merupakan singkatan dari "web log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai
tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisantulisan
ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti
isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya
dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si
pengguna blog tersebut.
Menurut sejarahnya media blog pertama kali dipopulerkan oleh Blogger.com, yang
dimiliki oleh PyraLab sebelum akhirnya PyraLab diakuisi oleh Google.Com pada akhir
tahun 2002 yang lalu. Semenjak itu, banyak terdapat aplikasi-aplikasi yang bersifat
sumber terbuka yang diperuntukkan kepada perkembangan para penulis blog tersebut.
Blog mempunyai fungsi yang sangat beragam, dari sebuah catatan harian, media
publikasi dalam sebuah kampanye politik, sampai dengan program-program media dan
perusahaan-perusahaan. Sebagian blog dipelihara oleh seorang penulis tunggal,
sementara sebagian lainnya oleh beberapa penulis. Banyak juga weblog yang memiliki
fasilitas interaksi dengan para pengunjungnya, yang dapat memperkenankan para
pengunjungnya untuk meninggalkan komentar atas isi dari tulisan yang dipublikasikan,
namun demikian ada juga yang yang sebaliknya atau yang bersifat non-interaktif.
Situs-situs web yang saling berkaitan berkat weblog, atau secara total merupakan
kumpulan weblog sering disebut sebagai blogosphere. Bilamana sebuah kumpulan
gelombang aktivitas, informasi dan opini yang sangat besar berulang kali muncul untuk
beberapa subyek atau sangat kontroversial terjadi dalam blogosphere, maka hal itu
sering disebut sebagai blogstorm atau badai blog.
II. Persiapan
Sebelum membuat blog ada beberapa hal yang perlu disiapkan diantaranya :
1. Sudah memiliki acount e-mail
2. Terkoneksi dengan internet
3. Memahami copy dan paste
4. Memiliki rancangan isi blog
5. Mengumpulkan bahan (foto, artikel, tulisan, dll)
Jika anda belum mempunyai e-mail, berikut salah satu cara untuk membuat e-mail di
http://www.gmail.com.
Buka http://www.gmail.com pada web browser anda, lalu pilih “Sign up for Gmail”

Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 2
Isi data-data secara lengkap, untuk username gmail mendukung karakter (., -, _) dan
untuk “word verification” ketikkan sesuai tampilan dari gmail. Kemudian klik button “I
accept Create my account”

Tampilan jika pembuatan e-mail sudah berhasil. Pilih “I’m ready – show me my account”
Tampilan inbox

panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 3

III. Membuat blog di blogger.com
Buka alamat http://www.blogger.com pada web browser anda, kemudian pilih ”ciptakan
blog anda”.

Isi form pendaftaran secara lengkap kemudian pilih lanjutkan. Jika anda sudah
mempunyai account di gmail, google groups, atau orkut pilih “slogin terlebih dahulu”.
Lengkapi form yang ada kemudian pilih lanjutkan. Kemudian pilih template atau desain
standar dari blogger.com. Pilih salah satu kemudian klik lanjutkan.
Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 4
Setelah selesai proses pembuatan account ini, anda bisa memulai posting.

Mengisi Blog

Silahkan login ke http://www.blogger.com, masukkan username (menggunakan e-mail)
dan password. Kemudian pilih posting.

Ketikkan judul dan isinya pada kolom yang tersedia, dan gunakan tombol-tombol di
bagian atas isi kolom isi posting atau gunakan perintah tombol yang tertulis di bagian
bawah kolom posting. Kemudian klik terbitkan entri untuk mempublikasikan posting
anda.
Selamat anda sudah mempunyai blog !

IV. Membuat blog di wordpress.com

Buka alamat http://www.wordpress.com pada web browser anda, kemudian klik ”Sign
Up Now”.

Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 5

Isi form pendaftaran secara lengkap kemudian pilih “next” untuk melanjutkan.
Kemudian lengkapi form seperti blog domain yang nanti berfungsi sebagai alamat blog
anda. Blog title berfungsi untuk menampilkan judul blog anda (sangat membantu untuk
menaikkan rating blog anda di search engine). Sebaiknya blog title berupa keyword yang
mencakup isi blog anda.
Jika sudah berhasil silahkan cek e-mail anda untuk mengaktifkan blog anda. Anda juga
bisa mengisi profil anda terlebih dahulu kemudian klik “Save Profile”.
Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 6
Cek e-mail anda, kemudian klik alamat yang sudah diberikan wordpress.com.
Kemudian muncul tampilan seperti di bawah ini, berarti account/blog anda sudah bisa
digunakan. Silahkan anda klik “Login” untuk masuk ke dashboard blog anda.
Write
Write berfungsi untuk membuat posting, halaman dan menambahkan link.
Manage
Untuk mengatur posting, halaman, link, kategori posting, tags, kategori link, media
library (berisi file-file yang sudah diupload seperti yang berekstensi jpg, jpeg, png, gif,
pdf, doc, ppt, odt), import (jika anda tidak mempunyai posting anda bisa mengambil dari
website lain seperti LiveJournal, wordpress dan lain-lain), export (mengekspor isi
posting, pages, comment, custom fields, categories, tags dalam bentuk file XML) , Polls
(untuk mengatur polling)
Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 7
Design
Berfungsi untuk mengatur tampilan blog anda.
Comment
Berfungsi untuk mengatur komentar yang masuk di blog anda.
Setting
Untuk mengatur blog title, tagline, bahasa, alamat e-mail, pengaturan jam, dan lainlain.
V. Perbandingan antara blogger.com dan wordpress.com
Blogger.com
Kelebihan :
- Mendukung javascript, php
- Menyediakan menu Drag dan Drop yang lebih lengkap dan mudah digunakan
- Mendukung Google Adsense
- Dapat mengganti template selain desain standar yang sudah ada
- Proses upload lebih cepat
Kekurangan
- Untuk pemula tampilan kurang familiar
- Tidak ada filterisasi spam
Panduan Membuat Blog Untuk Blogger Pemula 8
Wordpress.com
Kelebihan :
- Mendukung statistik pengunjung blog
- Sistem komentar yang lebih baik (tampilan lebih friendly)
- Akses yang relatif cepat
- Tampilan lebih dinamis
- Cocok bagi pemula karena tidah butuh editing script
- Mempunyai filterisasi spam
Kekurangan
- Widget yang terbatas
- Tidak mendukung javascript
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Blog
- http://www.google.com
- http://www.airputih.tk
- http://panduan.wordpress.com
- http://www.kotatahu.org
Read More..

Cara Mudah Memahami Demokrasi

Oleh: Prof. Dr. Thomas Meyer
Abstract:
Untuk Apa Demokrasi?
Demokrasi tidak dapat dimakan. Kalimat inilah yang sering diutarakan oleh lawan demokrasi dan orang-orang yang merasa kecewa dengan hasil yang dicapai oleh demokrasi. Walaupun demikian, kalimat ini pada intinya tidak benar. Mengapa? Demokrasi, jika berfungsi, dapat membantu manusia mendapatkan cukup makanan di daerah di mana mereka pada umumnya tidak mendapatkan makanan sama sekali
Dalam demokrasi rakyat dapat mengganti pemerintah yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
Hanya dalam demokrasi terdapat kontrol untuk memastikan agar pemerintah tidak menggunakan kekuasaan untuk kesejahteraan mereka sendiri, melainkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat. Jika mereka tidak menjalankan fungsi ini dan memuaskan warga negara mereka, mereka dapat diganti dengan pemerintah baru pada pemilihan umum selanjutnya untuk menunjukkan kemampuan dan kemauan mereka mengatur negara untuk kepentingan rakyat.
Apa itu Demokrasi?
Demokrasi berarti kedaulatan rakyat. Namun, kalimat abstrak ini tidak dapat menolong negara moderen. Menanyakan pendapat setiap orang sebelum setiap suatu keputusan penting dibuat sangatlah tidak mungkin dalam negara moderen. Oleh karena itu, model demokrasi lain telah mendapatkan tempat di sini, yaitu demokrasi perwakilan. Dalam demokrasi perwakilan rakyat memilih wakil-wakil personal maupun partai yang paling mereka percaya untuk mewakili kepentingan mereka
Rakyat memilih wakil-wakil mereka dalam parlemen.
Partai yang mendapatkan suara terbanyak mengirimkan anggota-anggota mereka ke dewan perwakilan daerah dan nasional. Di sini keputusan-keputusan penting suatu negara dibuat. Di sini pula pemerintah dipilih, undang-undang baru dibuat, dan arah politik negara ditetapkan.
Apa itu Pemilihan?
Pada setiap pemilihan umum, semua warga negara dapat memberikan suaranya kepada partai dan kandidat yang paling mereka percaya untuk memecahkan masalah-masalah yang akan muncul di masa mendatang.
Pemilihan yang bebas, adil, dan rahasia adalah dasar demokrasi
Setiap suara warga negara yang berhak memilih secara proporsional menghasilkan distribusi kursi di parlemen. Setiap individu dapat menentukan dengan bebas parti atau kandidat mana yang akan ia pilih. Untuk mencegah seorang pemilih mendapatkan paksaan dalam pengambilan keputusannya, semua suara diberikan dsecara rahasia. Dengan demikian, tidak seorangpun akan disalahkan atau dirugikan karena telah memilih pilihan yang "salah" atau "tidak umum".
Apakah Ada Jenis Kemungkinan Partisipasi yang Lain?
Warga negara tidak hanya dapat mempengaruhi proses politik melalui pemilihan. Dalam berbagai asosiasi, organisasi non pemerintah, kelompoko aksi, dengan bantuan daftar tanda tangan, pernyataan dan rancangan undang-undang, mereka juga dapat mengekspresikan pendapat mereka selama periode legislatif.
Partisipasi warga negara lebih dari sekedar memilih
Suatu pemerintah yang ingin memerintah lebih lama dari sekedar hingga pemilihan selanjutnya tidak akan mengabaikan tekanan publik ini. Mereka juga harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan rakyat dalam keputusan sehari-hari
Apa Hubungan Antara Hak Azasi Manusia Dengan Demokrasi?
Hak Azasi Manusia dan Demokrasi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hanya di tempat di mana HAM dilindungi, individu dan kelompok dapat berkembang dengan bebas dan memperkenalkan kepentingan, keyakinan dengan nilai-nilai politik emreka masing-masing ke dalam proses politik. Di negara dimana kekuasaan dikontrol secara demokratis, dibangun juga dasar-dasar yang paling penting untuk menghormati dan mengamankan HAM.
HAM Apa Saja Yang Ada?
Dalam Piagam PBB mengenai Hak Azasi Manusia, ditentukan HAM yang bersifat liberal, politis, sosial, dan budaya:
Kebebasan berkspresi, kebebasan beragama, kebebasan berkumpul, hak untuk mendapatkan proses pengadilan yang adil, hak untuk mendapatkan perlakuan yang manusiawi, termasuk di dalam penjara, hak partisipasi yang sama bagi semua individu, tidak bergantung pada daerah asal, warna kulit, agama, atau pendapatan.
Hak Azasi dalam Konstitusi Republik Indonesia
Konstitusi Republik Indonesia mengandung antara lain hak azasi manusia sebagai berikut:
- Hak untuk hidup
- Hak untuk membangun keluarga
- Hak untuk menentukan nasib sendiri
- Hak atas keadilan
- Kebebasan beragama, berbicara, atas pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, berasosiasi, dan berekspresi
- Kebebasan mendapatkan informasi
- Hak atas kesejahteraan, termasuk jaminan sosial dan kesehatan.
- Kebebasan dari siksaan dan perlakuan merendahkan
Hak-hak kebebasan sendiri, walaupun demikian, tidaklah cukup untuk memungkinkan kehidupan yang layak, penyakit, pengangguran, kemiskinan, usia, dan minimnya pendidikan mempersulit seseorang untuk menjaga hak-haknya dan berjuang untuk kepentingannya. Oleh karena itu, terdapat juga HAM sosial dalam Piagam Hak Azasi Manusia PBB: Hak-hak sosial ini diberikan oleh negara. Negara memiliki kewajiban untuk mengusahakan kesempatan hidup minimum bagi rakyatnya untuk menjamin kehidupan yang manusiawi bagi setiap orang.
Apa Arti Pemisahan Kekuasaan dan Negara Hukum?
Demokrasi bukan hanya sebuah metode keputusan, melainkan juga sistem nilai. Semua manusia memiliki nilai yang sama dan nilai ini tidak dapat diruntuhkan oleh keputusan yang didasarkan pada suara mayoritas. HAM berlaku selalu dan memiliki prioritas di atas politik, bahkan jika HAM tidak terekspresikan atau terkandung dalam konstitusi secara khusus. Parlemen dapat membuat undang-undang baru, tetapi undang-undang tersebut harus tetap berada dalam konteks hak azasi manusia.
Pengadilan independen melakukan kontrol untuk meyakinkan agar negara, yang berarti pemerintah, parlemen, dan administrasi menghormati dan menjalankan hukum dan HAM.
Pengadilan independen dibutuhkan untuk mengontrol hal tersebut. Sebuah pengadilan konstitusional yang independen harus memiliki hak untuk melarang undang-undang dan tindakan politik yang tidak konstitusional. Setiap orang berhak menuntuk pemerintah atau administrasi negara jika haknya dilanggar.
Pemisahan kekuasaan negara ke dalam berbagai institusi menghindarkan penyalahgunaan
Pemisahaan kekuasaan adalah hal yang sangat diperlukan dalam setiap demokrasi moderen. Tugas-tugas, pelegitimasian dan kekuasaan pengambilan keputusan oleh badan legislatif (parlemen), eksekutif (pemerintah dan birokrasi), dan judikatif (pengadilan) harus jelas dan ditentukan. Jika kekuasaan untuk membuat undang-undang, mengimplementasikan, dan mengontrolnya berada dalam satu tangan, maka penyalahgunaan akan sangat mungkin terjadi.
Bagaimana Cara Mendapatkan Persetujuan?
Banyak orang memiliki berbagai pendapat mengenai bagaimana cara menyelesaikan masalah-masalah tertentu. Dalam politik tidak selalu ada jawaban yang jelas dan seratus persen benar atau salah. Pluralisme politik merupakan bagian dari demokrasi.
Demokrasi merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan masalah. Ide-ide yang dianggap paling baik akan diterima.
Hanya dalam proses kompetisi cara-cara penyelesaian masalah, gagasan yang dianggap paling baik akan diterima. Akan tetapi dalam kompetisi tersebut, hal yang sangat penting adalah ide atau gagasan yang berbeda-beda itu tidak boleh diangkat dengan cara kekerasan. Harus ada suatu prosedur hukum untuk memperkenalkan ide-ide tersebut ke dalam proses politik.
Berbagai partai, asosiasi, perkumpulan dan media membela solusi masalah yang berbeda-beda. Mereka mencoba meyakinkan orang lain untuk mendapatkan suara mayoritas dan untuk memiliki pengaruh terhadap proses politik.
Solusi konflik yang bersifat non-kekerasan harus menjadi basis bagi pergerakan protagonis.
Apa Saja Tugas-tugas Parlemen dan Pemerintah?
Parlemen dan pemerintah merupakan institusi paling penting dalam demokrasi selain pengadilan yang independen. Rakyat dalam pemilihan yang adil, bebas, dan rahasia memilih anggota perlemen yang bertindak sebagai wakil-wakil mereka.
Parlemen adalah perwakilan rakyat. Ia memilih pemerintah, membuat undang-undang, mengontrol pemerintah dan birokrasi, dan memberikan dorongan penting bagi politik.
Hanya parlemen yang memiliki hak untuk mendiskusikan dan membuat undang-undang yang berlaku di seluruh wilayah negara. Sementara tugas pemerintah adalah membuat rancangan undang-undang dan menjamin pelaksanaan undang-undang.
Pemerintah harus dipilih oleh suara mayoritas dalam parlemen dan selalu dapat menikmati kepercayaan mereka. Dalam sistem parlementer, parlemen harus memiliki kesempatan untuk menarik pemerintah dan menggantikannya dnegan yang baru, jika mereka kehilangan kepercayaan mayoritas anggota parlemen.
Untuk Apa Dibutuhkan Oposisi?
Mengingat pemerintah dipilih oleh parlemen, dalam sistem parlementer, terdapat kerja sama yang dekat antara mayoritas anggota parlemen dengan pemerintah. Pada umumnya, mereka merupakan anggota partai yang sama. Oposisi dalam parlemen menentang kedua kekuatan ini. Oposanlah yang pada dasarnya mengontrol pemerintah. Oleh karena itu sangat penting bahkan bagi kelompok minoritas dalam parlemen untuk memiliki hak kontrol sendiri.
Demokrasi yang kuat membutuhkan oposisi yang kuat.
Untuk kontrol yang efektif dibutuhkan waktu bicara yang cukup dalam debat parlemen, hak untuk memaksa pemerintah menjawab pertanyaan di depan umum, hak untuk membentuk komisi penyelidikan jika terdapat anggota parlemen yang dicurigai bertindak ilegal atau amoral, serta hak untuk berpartisipasi dalam penyusunan agenda parlemen. Hanya oposisi dengan hak-hak yang cukup yang dapat bertindak sebagai kontrol yang efektif terhadap pemerintah.
Apa Itu Desentralisasi?
Di negara-negara besar dengan berbagai kelompok etnis dan agama yang hidup bersama dan dimana kondisi di berbagai daerahnya cukup berbeda, terdapat variasi cara penyelesaian masalah. Pada umumnya masyarakat suatu daerah tahu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Jika keputusan-keputusan tertentu dapat dibuat pada tingkat daerah atau lokal, maka kondisi-kondisi khusus daerah tersebut dapat diperhatikan secara optimal. Jika kebijakan nasional diharapkan mencerminkan rakyat dari semua daerah, mereka juga harus diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan tingkat nasional.
Pada umumnya, daerah lebih tahu mengenai masalah-masalah mereka. Jika kebijakan nasional diharapkan mencerminkan seluruh kelompok etnik dan daerah, mereka juga harus berpartisipasi dalam pengambilan keputusan nasional.
Dalam sebagian besar negara, tingkat nasional memiliki kompetensi dalam bidang kebijakan luar negeri, kebijakan sosial, dan ekonomi negara. Dewan kota atau dewan komunitas membuat keputusan mengenai pemnbangunan kota dan komunitas dimana kondisi daerah sangat dikenal.
Di dalam negara-negara dimana persamaan semua kelompok ditentukan dari tingkat nasional, ketidakpuasan dan upaya menuju otonomi akan bermunculan. Kesatuan suatu negara hanya dapat dijamin, jika perbedaan antar daerah tidak ditekan, melainkan dilihat sebagai kekayaan.
Apa Itu Partai?

Partai politik, jika diorganisasikan dengan cara demokratis dan berdasar pada masyarakat sipil, adalah elemen terpenting dalam demokrasi. Mereka merupakan pusat karena dua alasan:
Partai menggabungakn berbagai kepentingan dalam masyarakat dan merubahnya menjadi program politik yang kongkret.
Hanya partai yang dapat memenuhi fungsi penggabungan kepentingan dan nilai yang berbeda-beda yang ada di dalam masyarakat dan merubahnya menjadi agenda dan program politik yang kongkret.
Di satu pihak, program-program suatu partai harus memperhatikan kepentingan umum karena mereka juga ingin menarik pengikut sebanyak mungkin. Sementara di lain pihak, mereka mencerminkan pendapat kelompok yang berbeda-beda dalam masyarakat.
Partai adalah mediator antara pemerintah dengan rakyat.
Partai berdasar pada kehidupan politik masyarakat sipil dan juga terwakili dalam institusi-institusi negara, parlemen, dan pemerintah
Jadi mereka berfungsi sebagai organ penghubung antara rakyat dengan pemerintah. Mereka merubah kebutuhan masyarakat menjadi aksi politik kongkret dan pemerintah serta parlemen dan menjelaskan serta mencari pembenaran atas tindakan pemerintah dan parlemen kepada masyarakat.
Partai mengorganisasikan diri secara demokratis.
Fungsi-fungsi in hanya dapat dipenuhi, jika partai juga mengorganisasikan diri mereka secara demokratis. Dalam suatu partai, anggota menentukan sendiri dengan suara mayoritas program dan kandidat mereka. Demokrasi dalam partai dan tindakan yang sama bukanlah suatu kontradiksi. Jika proses pengambilan keputusan bersifat demokratis, para anggota dapat diyakinkan secara efektif untuk menghormati dan mewaikili suara mayoritas partai mereka. Partai pengikut yang hanya mengkultuskan seorang pemimpin otoriter, tidak dapat menancapkan akarnya ke dalam masyarakat.
Apa Peran Masyarakat Sipil?
Dalam Negara hukum yang demokratis terdapat kebebasan berorganisasi. Setiap warga negara memiliki hak untuk bergabung dengan organisasi dan asosiasi dan mewakilkan kepentingan sosial, budaya, daerah, dan ekonomi mereka. Perkumpulan, asosiasi dagan, asosiasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah, kelompok aksi, dan lain-lain membela hak anggotanya atau untuk tujuan lain yang diwakilkan kepada mereka
Kemungkinan-kemungkinan bertindak sebagai organisasi sipil
1. Mereka dapat mempengaruhi anggotanya untuk memilih dengan sikap tertentu
2. Mereka dapat mencoba mempengaruhi opini publik
3. Mereka dapat melobi pemerintah atau parlemen
4. Mereka dapat melalui anggota mereka yang duduk dalam partai mempengaruhi pembuatan keputusan di dalam partai.
Sebuah demokrasi tidak dapat berfungsi tanpa warga negaranya. Warga negara harus diberi informasi yang cukup mengenai sistem politik mereka, pembuatan keputusan politik dan kemungkinan-kemungkinan yang ada bagi mereka untuk mempengaruhi keputusan tersebut. Apa gunanya memiliki hak untuk memilih, jika rakyat tidak tahu banyak mengenai partai-partai yang ada dan tidak seorangpun pergi ke tempat pemilihan? Apa gunanya kemungkinan-kemungkinan berpartisipasi dalam kehidupan politik, jika tidak seorang pun menggunakannya? Apa gunanya hak kontrol, jika tidak seorang pun ingin mengontrol pemerintah?
Demokrasi hanya dapat bertahan, jika terdapat cukup kaum demokrat. Tanpa sejumlah individu yang cukup, yang tahu mengenai institusi dan kemungkinan yang dapat diraih demokrasi, yang meyakini demokrasi dengan kepala dan hati mereka dan yang memberi demokrasi kehidupan dengan komitmen mereka.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi sekolah, media massa, perkumpulan, dan asosiasi untuk memberikan pendidikan politik kepada rakyat. Namun, sikap demokrasi sebenarnya telah dipelajari di dalam keluarga dan lingkungan persahabatan. Di sini keputusan dapat dibuat secara demokratis. Setiap orang dapat mempromosikan dan berpartisipasi dalam demokrasi.
Read More..

Meraih Kembali Kepercayaan Masyarakat melalui Good Governance


Sejak tanggal 21 Oktober 1999, bangsa Indonesia kembali menapaki sejarah baru, di bawah kepemimpinan duet baru, yaitu Presiden Abdurahman Wahid dan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri. Duet yang dihasilkan dengan semangat kompromi ini kemudian mengumumkan kabinet pemerintahan yang juga disusun lebih dengan keinginan untuk mewadahi semua kekuatan politik, ketimbang pertimbangan profesional, pada tanggal 27 Oktober 1999.

Semangat kompromi dan akomodatif yang melatarbelakangi kedua peristiwa penting ini mencerminkan upaya mengatasi persoalan besar yang kini menghadang bangsa Indonesia, yaitu krisis kepercayaan masyarakat, baik terhadap lembaga-lembaga pemerintah, badan-badan swasta bahkan terhadap nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat pada saat ini. Pemimpin-pemimpin formal, bahkan pemimpin informal, seperti tokoh agama, tokoh adat, maupun tokoh masyarakat, tidak lagi mampu mengendalikan gejolak masyarakat.

Akibatnya, gejala anarkisme muncul di hampir semua daerah, serta hampir di semua sektor kehidupan, termasuk kelompok menengah atas, yang selama ini relatif imun terhadap gejolak sosial. Merebaknya penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dalam skala yang begitu besar mencerminkan kegamangan masyarakat dalam mensikapi perubahan nilai serta perkembangan yang terjadi silih berganti dengan cepat.

Presiden Abdurahman Wahid sejauh ini menempuh cara memberdayakan masyarakat (society empowerment) untuk mengatasi krisis kepercayaan ini. Sejak awal kepemimpinannya, serta di berbagai kesempatan, Presiden selalu meminta masyarakat untuk melakukan sendiri fungsi-fungsi sosialnya, dan juga memecahkan persoalan-persoalannya sendiri. Secara radikal Gus Dur selalu mengupayakan campur tangan pemerintah seminimal mungkin, guna memberikan kesempatan pada potensi masyarakat untuk berkembang. Ini antara lain termasuk membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial, yang sayangnya tidak dilakukan dengan pengelolaan yang baik.

Namun demikian, bukan berarti lalu pemerintah bisa berpangku tangan. Setelah selama 32 tahun menjadi alat politik penguasa serta menjadi sarang yang subur bagi korupsi, kolusi dan nepotisme, birokrasi pemerintahan perlu dibenahi besar-besaran, agar bisa kembali dipercaya oleh masyarakat. Ini penting agar birokrasi kembali dapat berperan secara efektif sebagai pelayan masyarakat.

Kebutuhan ini semakin besar, mengingat persoalan defisit anggaran yang makin mencemaskan, sehingga dibutuhkan efisiensi dalam birokrasi pemerintahan, baik untuk meminimalkan red-tape bureaucracy yang selama ini menjadi sumber ekonomi biaya tinggi, maupun untuk menekan pengeluaran pemerintah bagi pembiayaan birokrasi. Belakangan bahkan muncul keyakinan bahwa salah kelola dalam birokrasi pemerintahan ini turut berperan besar dalam menyebabkan krisis keuangan.

Meningkatnya perdagangan jasa juga mendorong semakin kuatnya kebutuhan terhadap birokrasi yang baik, karena sektor ini lebih peka terhadap perubahan pada komponen biaya perizinan.

Pada gilirannya, birokrasi yang efisien dan efektif akan meningkatkan daya saing Indonesia dalam perdagangan internasional, yang dengan perkembangan teknologi elektronik, semakin lama semakin tidak mengenal batas (borderless), dan berorientasi pada tingkat pengembalian keuntungan yang paling optimal.

Inilah yang menjadi fokus dari studi Good Governance. Secara teoritis, sistem pengelolaan yang baik akan mempengaruhi kinerja negara dalam melaksanakan fungsi-fungsi dasarnya, dan dengan demikian mencapai tujuan-tujuan ekonomi dan sosial secara umum.

  • Pemerintah menciptakan kondisi-kondisi agar pasar berfungsi, perusahaan-perusahaan swasta bisa bekerja, memperkuat masyarakat madani serta menyejahterakan masyarakat maupun orang per orang.
  • Mutu pengelolaan diyakini penting untuk menjamin mutu kehidupan warga negara.
  • Pengelolaan yang baik juga penting sebagai penentu dari kesinambungan dan kekuatan demokrasi.

Aspek-aspek Good Governance

Pelaksanaan good governance tergantung pada kemampuan untuk menggunakan kekuasan dan mengambil keputusan sepanjang waktu, dalam spektrum ekonomi, sosial, lingkungan dan sektor-sektor lainnya. Ini juga terkait dengan kemampuan pemerintahan untuk mengetahui, menengahi, mengalokasikan sumber daya, menerapkan serta memelihara hubungan-hubungan yang penting.

Meski terdapat banyak rumusan tentang good governance, secara umum ada konsensus tentang faktor-faktor kuncinya:

Kemampuan Teknis dan Manajerial

Kemampuan teknis dan manajerial para pegawai negeri sipil merupakan faktor yang jelas harus dimiliki dalam good governance. Pada saat ini, kedua kemampuan ini tidak terlalu menjadi hambatan lagi, sebagaimana di masa lalu, karena membaiknya tingkat pendidikan, tapi perubahan yang cepat membutuhkan pengembangan keterampilan yang terus menerus.

Kapasitas Organisasi

Good governance harus dibangun berdasarkan kualitas organisasi, sehingga pengembangannya dilakukan berdasarkan pada hal ini, bukan hanya pada kemauan politik, maupun kemauan pribadi seorang pemimpin yang kuat serta kekuasaan negara, yang tidak akan bertahan lama dalam jangka panjang.

Memiliki jajaran staf yang terampil tidak cukup jika organisasi pemerintahan tidak memiliki kapasitas untuk memanfaatkan keterampilan ini dengan sebaik-baiknya. Kemampuan organisasi-organisasi pemerintahan merupakan faktor kunci yang untuk menyiapkan layanan-layanan jasa bagi kepentingan usaha maupun masyarakat, dan untuk menyiapkan kondisi bagi kemajuan ekonomi serta kohesi sosial.

Struktur organisasi dan sistem manajemen pemerintahan telah mengalami perubahan di banyak negara anggota OECD. Masalah yang sering ditemuia adalah sentralisasi yang berlebihan, ketidakluwesan, serta kurang efisien. Ini dipecahkan terutama dengan menyediakan manajer serta staf yang memiliki otonomi yang lebih luas dalam hal-hal operasional, dan sebaliknya, memikul beban tanggungjawab yang lebih besar. Di negara-negara lain, masalahnya muncul akibat kurangnya peraturan serta rendahnya disiplin administrasi, yang seringkali berkaitan dengan korupsi. Dalam situasi seperti ini, masalah diatasi dengan memusatkan pemecahannya pada memperkuat sistem dasar pemerintahan, termasuk meningkatkan birokratisasi pada tahap tertentu.

Kepastian Hukum

Aturan hukum mengacu pada proses kelembagaan untuk menyusun, menafsirkan dan menerapkan hukum serta aturan-aturan lainnya. Ini berarti keputusan yang diambil oleh pemerintah harus memiliki dasar hukum dan perusahaan-perusahaan swasta serta masyarakat dilindungi dari kesewenang-wenangan.

Kepastian hukum memerlukan pemerintahan yang bebas dari insentif-insentif yang distortif, melalui korupsi, kolusi, nepotisme atau terjebak dalam kepentingan sempit kelompok kepentingan tertentu; menjamin hak-hak kepemilikan dan pribadi; serta mencapai stabilitas sosial dalam tahap tertentu. Ini akan memberi kepastian hukum yang penting bagi perusahaan dan masyarakat untuk mengambil keputusan yang baik.

Kepastian hukum tidak berarti semakin banyak aturan semakin baik. Rincian aturan yang berlebihan dapat mengarah pada kekakuan dan mengundang resiko untuk memilih-milih penerapan aturan tertentu. Penafsiran dan penerapan aturan bagi masyarakat memerlukan keluwesan sehingga ada alternatif-alternatif dalam derajat tertentu. Keluwesan ini dapat diimbangi dengan aturan prosedur administrasi, dan peninjauan keputusan oleh pihak-pihak luar seperti mekanisme banding, peninjauan keputusan pengadilan (judicial review) serta ombudsmen.

Kepastian hukum memerlukan stabilitas politik. Pemerintahan harus mampu membuat komitmen-komitmen yang bisa dipercaya, dan meyakinkan sektor swasta bahwa keputusan-keputusan yang diambil pada akhirnya tidak akan dicabut akibat ketidakpastian politik. Meski hal ini tidak secara khusus terkait dengan sistem politik tertentu dalam jangka pendek, dalam jangka panjang demokrasi meningkatkan stabilitas dengan memberikan pada masyarakat suara untuk mengekspresikan pilihan-pilihan mereka melalui persaingan yang terbuka.

Pertanggungjawaban

Pertanggungjawaban dapat menjadi tujuan ---yaitu mencerminkan nilai-nilai demokratik--- serta dapat pula menjadi cara menuju pengembangan organisasi yang lebih efektif dan efisien. Para politisi serta pegawai negeri sipil memiliki kekuasaan yang besar melalui hukum dan aturan yang mereka terapkan, sumber daya yang mereka kendalikan serta organisasi yang mereka kelola. Pertanggungjawaban adalah kunci untuk menjami bahwa kekuasaan ini digunakan secara layak dan sesuai dengan kepentingan publik. Pertanggungjawaban memerlukan kejelasan tentang siapa yang bertanggungjawab pada siapa, untuk apa dan bahwa pegawai negeri sipil, organisasi serta para politisi harus mempertanggungjawabkan keputusan serta kerja mereka.

Pertanggungjawaban dapat diperkuat melalui persyaratan pelaporan formal, dan pengawasan eksternal, seperti lembaga audit yang mandiri, ombudsmen dll. Pertanggungjawaban demokratis, sebagaimana yang dicerminkan oleh pertanggungjawaban para menteri pada parlemen, serta parlemen pada rakyat, dapat dipandang sebagai tujuan demokrasi, namun juga dapat memperkuat mekanisme pertanggungjawaban secara umum. Banyak negara OECD yang memperkuat mekanisme pertanggungjawabannya melalui fokus yang lebih besar pada pertanggungjawaban kinerja, ketimbang membatasi pertanggungjawabab pada aturan-aturan hukum yang ada pada keputusan yang diambil.

Transparansi dan Sistem Informasi yang Terbuka

Keterbukaan merupakan aspek yang penting dalam good governance, dan pengambilan keputusan yang transparan penting bagi sektor swasta untuk membuat keputusan serta investasi yang baik. Pertanggungjawaban dan aturan hukum memerlukan keterbukaan dan informasi yang baik sehingga jenjang administrasi yang lebih tinggi, pengawas eksternal serta masyarakat umum dapat melakukan verifikasi terjadap kinerja administrasi pemerintahan dan kesesuaiannya terhadap hukum.

Pemerintah memiliki akses terhadap banyak informasi penting. Penyebaran informasi melalui transparansi dan sistem informasi yang terbuka dapat menyediakan informasi-informasi rinci yang dibutuhkan perusahaan dan masyarakat untuk mengambil keputusan yang baik. Pasar modal, misalnya, tergantung pada keterbukaan informasi.

Partisipasi

Partisipasi dapat mencakup pertemuan-pertemuan konsultasi dalam pengembangan kebijakan dan pengambilan keputusan serta proses-proses demokratik. Partisipasi memberikan pada pemerintah akses pada informasi penting tentang kebutuhan dan prioritas orang per orang, masyarakat serta usaha swasta. Pemerintah, yang mencakup masyarakat, akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengambil keputusan dan keputusan tersebut akan memperoleh dukungan yang lebih besar setelah diambil. Meski tidak ada hubungan langsung antara demokrasi dan setiap aspek good governance, jelas bahwa pertanggungjawaban, transparansi dan partisipasi diperkuat oleh demokrasi, dan ketiga faktor ini merupakan pendukung kualitas demokrasi.

Hubungan antara Aspek-aspek Good Governance

Aspek-aspek yang berbeda dalam good governance memiliki hubungan yang rumit satu sama lain. Dalam banyak hal, beberapa faktor dapat dilihat sebagai prekondisi bagi yang lain. Kemampuan teknis dan manajerial, sebagai contoh, merupakan prekondisi bagi kemampuan organisasi, dan kemampuan organisasi merupakan kondisi yang harus ada untuk menegakkan aturan hukum. Namun, ada pula efek lain yang tidak kalah penting, yang muncul dari arah sebaliknya, misalnya kemampuan organisasi memperkuat kemampuan teknis dan manajerial, pertanggungjawaban memperkuat aturan hukum.

Read More..